Jumat, 29 November 2013

SEJARAH NATAL


Sejarah Natal
Catatan: Tulisan ini pernah dimuat di harian Sinar Indonesia Baru, 24 Desember 2005..

            Setiap memasuki  Desember, suasana natal mulai terasa di mana-mana. Gereja-gereja dihias, senandung natal terdengar, pohon cemara  dipajangkan, kartu ucapan natal dijual. Tua muda bergegas menyiapkan pakaian baru. Ya, umat kristiani tampak sibuk, senantiasa berjaga-jaga agar momen indah itu tak terlewatkan begitu saja. Hari natal, terutama puncaknya kita rayakan setiap 25 Desember memang selalu disambut meriah. Akan tetapi, tahukah kita, sejak kapan sebenarnya tradisi natal dimulai?   
Banyak pendapat, natal diperingati untuk mengenang kelahiran Yesus Kristus. Benarkah?  Menurut www.holidays.net/christmast/story.htm, sejarah natal (the history of christmast) tercatat sejak lebih dari empat ribu tahun silam. Ini berarti, tradisi natal sudah ada sejak lebih dua ribu tahun sebelum Yesus Kristus dilahirkan di Betlehem Efrata.
Menurut situ itu, sejarah natal bisa ditelusuri sejak masa kejayaan Mesopotamia (sekarang Irak). Saat itu, orang-orang Mesopotamia memiliki tradisi untuk merayakan Tahun Baru. Mereka percaya kepada banyak dewa, terutama pemimpinnya Dewa Marduk. Setiap  musim dingin tiba, mereka percaya sang dewa akan bertempur melawan monster-monster yang suka mengganggu. Agar Marduk memenangkan pertarungan, rakyat Mesopotamia membantunya dengan cara menyelenggarakan sebuah festival Tahun Baru yang disebut Zagmuk selama dua belas hari.

FORM PPGT KS