Berdasarkan
Visi Gereja Toraja dan Visi PPGT serta dengan mempertimbangkan berbagai konteks
pelayanan PPGT, maka dirumuskanlah Pokok-pokok Panggilan PPGT untuk 5 tahun
yang akan datang. Dengan mengacu pada pokok-pokok tugas panggilan tersebut,
Pengurus Pusat, Pengurus Klasis dan Pengurus Jemaat akan menterjemahkan kedalam
Program Kerja yang visioner, baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Pokok-pokok tugas panggilan tersebut menyangkut pengembangan pemahaman, penghayatan
dan pemaknaan terhadap sejumlah isu-isu pokok yang sedang dan akan terus
berlangsung dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat dan berbangsa.
1.
Pembaruan diri
PPGT
terpanggil untuk terus menerus membarui dirinya sebagai dasar untuk mewujudkan
pembaruan organisasi, pembaruan gereja dan pembaruan dunia. Dijiwai oleh tema :
“Berubahlah oleh Pembaruan Budimu” PPGT bertekad untuk memulai perubahan itu
dari diri sendiri, tidak sekedar kata-kata yang indah tetapi dinikmati,
dirasakan, dialami dan dilakukan. Perubahan yang sudah dinikmati dan dirasakan
serta dialami dan dilakukan itu akan berdampak pada pembaruan organisasi,
pembaruan gereja, pembaruan Toraja, Pembaruan Indonesia bahkan pembaruan
global.
2. PPGT untuk semua
PPGT
menyongsong paradigma baru, yakni “PPGT FOR ALL”. Dengan paradigma baru ini,
PPGT berkomitmen untuk lebih banyak memberi ketimbang dari meminta, lebih
banyak melayani daripada menuntut, lebih banyak berbuat daripada berbicara,
lebih banyak bekerja daripada mengeluh, dll. Untuk mewujudkan hal itu, maka
PPGT akan mengambil peran-peran inisiator dan fasilitator untuk program-program
kepemudaan baik pada lingkup gereja maupun masyarakat. Dengan peran-peran itu,
PPGT akan lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat secara umum.
3. Pemberdayaan
SDM
PPGT
terpanggil untuk memberdayakan semua potensi SDM yang dimiliki secara optimal
melalui upaya-upaya yang terorganisir dan berkelanjutan. Potensi PPGT yang
sedemikan banyak dan tersebar itu perlu dikelolah melalui sistem manajemen mutu
yang profesional agar dapat berkontribusi otimal dalam pembangunan PPGT dan
Gereja Toraja serta bermanfaat bagi Pembangunan masyarakat Toraja.
4. Pembudayaan
Etos Kristen
PPGT
terpanggil untuk menyatakan pelayanan yang beretos kristinani, yang anti
kekerasan, dan yang berkomitmen tinggi untuk mewujudkan damai sejahtera
ditengah-tengah dunia. Untuk itu PPGT terpanggil untuk terus terlibat dalam
upaya-upaya mendorong pembudayaan etika kristiani, gerakan internasional
mengatasi kekerasan (DOV 2001-2010) dan program-program lainnya yang dapat
menjadi kesaksian yang nyata bagi dunia, termasuk pencitrakan etos kristiani
yang lebih baik dalam bidang politik, pemerintahan, ekonomi, hukum, Hak Azasi
Manusia, Seni dan Kebudayaan, dan berbagai bidang kehidupan lainnya. Melalui program
ini kita bermimpi bahwa orang akan menyaksikan bahwa di Tana Toraja yang
mayoritas Kristen pengelolaan pemerintahannya lebih baik, tingkat korupsinya
paling rendah, etos politiknya lebih bagus, penataan ekonominya lebih
berkeadilan, penegakan hukum dan HAM lebih adil, dan sejumlah kesaksian lainnya
yang pada akhirnya akan bermuara pada citra dan etos kristen di Toraja.
5. Pengembangan
Peran Kebangsaan
PPGT
adalah bagian integral dari Bangsa Indonesia yang ikut menentukan perjalanan
sejarah Bangsa. Untuk itu PPGT terpanggil mewujudkan peran kebangsaan dalam hal
terwujudnya demokrasi yang berkeadilan dan berkeadaban dan mewarnai politik
yang membawa kemaslahatan bangsa. PPGT menyadari tugas dan tanggung jawabnya
sebagai warga negara yang baik, yaitu mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan di
seluruh wilayah NKRI dimanapun PPGT ada. PPGT bertekad untuk memberi kontribusi
yang kritis, positif, kreatif dan konstruktif melalui upaya pemberdayaan dan
pendewasaan politik warga PPGT melalui mekanisme kaderisasi yang terprogram dan
sistematis. PPGT mencari dan memanggil kader-kadernya untuk terjun ke dunia
politik sebagai salah satu ladang pelayanan, tetapi kader-kader PPGT yang ada
di Politik haruslah mencitrakan etos kristiani, bersih dan tidak Korupsi, sebab
mereka adalah hamba Allah di dunia Politik.
6. Pengembangan Peran Ekumenis
PPGT
terpanggil untuk bersama-sama dengan warga gereja lainnya dari berbagai latar
belakang denominasi untuk mewujudkan keesaan gereja di Indonesia. PPGT
terpanggil untuk mengambil inisiatif dalam upaya mendorong kerjasama
interdenominasi dan kemitraan dengan semua elemen pemuda gereja di Indonesia
untuk menggerakkan lokomotif perjuangan oikumene yang semakin maju. Panggilan
ini menjadikan PPGT sebagai seumber inspirasi dan inisiasi program-program
ekumenikal, dan bukan sekedar turut partisipasi pada program-program ekumenikal
yang sudah digagas elemen pemuda gereja yang lain. Selain itu PPGT menjadi
mitra program-program ekumenis seperti DOV 2001-2010, Water for Life, Resolusi
Konflik dan perdamaian dan program-program lain dari PGI, CCA, WCC, WARC dan
sejumlah organisasi ekumenis lainnya.
7. Pengembangan
Peran Pluralisme
PPGT
terpanggil untuk bersama-sama dengan semua elemen bangsa, tanpa memandang
sekat-sekat latar belakang suku, agama, ras, dan antar golongan. PPGT juga
terpanggil untuk mengambil inisiatif dalam upaya mewujudkan pluralisme dan
penguatan masyarakat sipil. Hal ini bisa diwujudkan jika PPGT menyadari arti
kehadirannya dalam konteks masyarakat dan bangsa yang sangat majemuk.
8. Gender dan Feminisme
PPGT
terpanggil untuk mewujudkan masyarakat dan warga gereja yang semakin memberi
ruang dan peran bagi perempuan, sekaligus mendorong dan memberdayakan
kader-kader perempuan PPGT untuk mengaktualisasi peran dan potensi diri mereka.
PPGT haruslah menjadi tempat yang bebas dari tekanan-tekanan struktural
terhadap perempuan, serta menjadi tempat yang kondusif bagi perempuan untuk
mengekspresikan peran-peran mereka.
9. Pelayanan
Sosial
PPGT
terpanggil untuk mewujudkan pelayanan sosial yang menjawab
pergumulan-pergumulan bangsa, khususnya yang berhubungan dengan ketimpangan dan
keterbelakangan sosial, pelayanan sosial kepada kelompok-kelompok yang
terisolir dari pergaulan kemasyarakatan, termasuk kesiagaan tanggap darurat
dalam merespons bencana alam dalam berbagai bentuk.
10. Pembangunan
Kesehatan Masyarakat
PPGT
terpanggil untuk menjadi mitra pemerintah dan institusi non pemerintah dalam
mewujudkan Indonesia Sehat 2010 dan Sehat Untuk Semua yang dicanangkan WHO.
PPGT mewujudkan panggilannya dalam memperlengkapi setiap warganya untuk
berperan aktif dalam program-program pembangunan kesehatan masyarakat, termasuk
upaya penanggulangan dampak miras, Napza, HIV/AIDS serta penyakit-penyakit
lainnya yang menjadi ancaman bagi manusia.
11. Pengentasan
Kemiskinan
PPGT
Terpanggil dalam upaya-upaya terencana dalam mengatasi kemiskinan dan segala
macam problematikanya, mengurangi pengangguran serta bertekad menjadikan
kemiskinan sebagai musuh bersama yang harus dihadapi dengan strategi dan aksi
yang jelas. PPGT terpanggil untuk menjadi seperti Yesus yang sangat sosialis
dalam menyatakan keberpihakannya kepada orang yang tertindas, orang lemah,
orang miskin, orang yang tertawan dan terbelenggu serta menyatakan aksi yang
nyata dalam bentuk tindakan kongkrit.
12. Pemeliharaan
Lingkungan Hidup
PPGT
terpanggil untuk merawat dan memelihara alam semesta sebagai salah satu
anugerah Tuhan bagi kehidupan. PPGT ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan
lingkungan dan pemanasan global yang mengancam kelangsungan hidup penghuni alam
semesta, dan karena itu bertanggung jawab juga dalam upaya-upaya yang
sistemastis dan terencana untuk mengurangi dampak pemanasan global.
0 komentar:
Posting Komentar